Dikisahkan...
Seorang petani kaya kini wafat dan meninggalkan dua orang putranya.Sepeninggal ayahnya mereka hidup bersama dalam satu rumah, namun karna suatu pertengkaran... akhirnya keduanya memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta peninggalan sang ayah.
Setelah pembagian semua harta selesai, ternyata masih ada sebuah kotak tertinggal.Kotak itu selama ini telah disembunyikan ayah mereka.Saat mereka buka.. ternyata didalamnya terdapat dua buah cincin.Yang satu terbuat dari emas murni dan bertahtakan berlian, sedang yang satunya lagi terbuat dari perunggu murah.
Melihat hal itu timbullah keserakahan sang kakak, dia mencoba memperdaya adiknya dengan menjelaskan "adik..aku rasa cincin ini bukanlah milik ayah, melainkan warisan dari para leluhur secara turun menurun.oleh karena itu kita harus menjaganya untuk anak cucu kita nanti.Karena aku anak tertua dan memiliki tanggung jawab lebih besar...biarkanlah aku yang menjaganya cincin emas ini dan kamu yang perunggu".
Sang adik yang orangnya tidak neko-neko langsung saja tersenyum dan menjawab "baiklah kak, kau ambil saja yang emas dan aku yang perunggu".Lalu mereka mengenakannya di jari masing-masing dan setelah itu berpisah.
Sang adik kemudian merenung...dan dalam hatinya bertanya-tanya "bukan hal aneh kalau ayah menyimpan cincin emas itu, tapi cincin perunggu murah ini untuk apa ya? kenapa ayah menyimpannya juga?".Saat dia mengamati cincin itu dengan teliti, ternyata di bagian dalam cincin itu terukir tulisan INI PUN AKAN BERLALU.Lalu dia tersenyum dan mengangguk paham dalam hatinya "oh... rupanya ini rahasia ayah..." sambil mengenakan lagi cincin itu di jarinya.
Kakak beradik itu kini mengalami jatuh bangunnya kehidupan.Saat panen berhasil, sang kakak berpesta pora, mabuk-mabukan, lupa daratan.Ketika panenya gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, ngutang sana-sini.Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur dan mulai memakai obat2an yang membuatnya ketergantungan hingga akhirnya dia terpaksa harus menjual cincin itu untuk membeli obat-obatan yang bisa menenangkannya.
Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya : INIPUN AKAN BERLALU.Jadi diapun tidak menjadi sombong dan lupa daratan.Ketika panen gagal, dia juga ingat : INIPUN AKAN BERLALU, jadi dia pun tidak terus berlarut dalam kesedihan.
Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil kadang gagal, namun dia tahu tiada yang kekal adanya.Semua yang datang hanya akan berlalu.Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tentram, seimbang, dan bahagia.
No comments:
Post a Comment